Senin, 17 Oktober 2011
Shakira
bu Shakira adalah seorang Kolombia, bernama Nidia del Carmen Ripoll yang merupakan keturunan Spanyol-Katalan. Sedangkan ayahnya adalah seorang keturunan Lebanon Katolik kelahiran Amerika yang bernama William Mebarak Chadid. Shakira telah berkarya pada bidang musik sejak berumur 8 tahun. Dan, sedikit demi sedikit ia mulai terkenal, hingga album pertamanya Magia direkam tahun 1991. Dari tahun 1995-2000 ia meraih kesuksesan si Amerika Latin dan Spanyol. Kemudian album berbahasa Inggris pertamanya, Laundry Service diluncurkan tahun 2001.
Setelah Flops komersial dengan produsen lokal di dua album pertamanya, dan sedikit-dikenal di luar Kolombia, Shakira memutuskan untuk memproduksi merek sendiri musik. Pada tahun 1995 dia merilis pies Descalzos, yang membawa ketenaran besar di Amerika Latin dan Spanyol, dan dia album tahun 1998 ¿Dónde Están los Ladrones? sukses kritis. Sejak itu dia telah mendapatkan banyak fans di negara-negara semi-Hispanophone, dan negara-negara non-berbahasa Spanyol banyak, terutama Amerika Serikat. Pada tahun 2001, dan dibantu oleh rotasi berat dari video musik, "Kapanpun, Dimanapun", dia menerobos ke dalam dunia berbahasa Inggris dengan rilis Laundry Service, yang terjual lebih dari 13 juta kopi di seluruh dunia. Empat tahun kemudian, Shakira merilis proyek album kedua disebut Fijación Oral Vol. 1 dan Vol Fiksasi oral. 2. Kedua diperkuat kesuksesannya, terutama dengan salah satu lagu paling sukses di abad ke-21 sampai saat ini, "Hips Don't Lie" Dari Oktober-November 2009 Shakira merilis album terbarunya Dia Wolf di seluruh dunia..
Dia telah memenangkan dua Grammy Awards, tujuh Latin Grammy Awards, dua belas Billboard Latin Music Awards dan telah dinominasikan Golden Globe. Dia juga jual tertinggi Kolombia artis sepanjang masa, dan wanita kedua yang paling sukses penyanyi Latin telah menjual lebih dari 50 juta album di seluruh dunia [10]. Selain itu, ia adalah satu-satunya artis dari Amerika Selatan untuk mencapai nomor satu titik di US Billboard Hot 100, chart ARIA Australia, dan Jomblo UK Chart. Shakira akan diberikan bintang pada Hollywood Walk of Fame.
Album Fijación Oral Vol. 1 adalah album berbahasa Spanyol yang diluncurkan tahun 2005 mendapat sambutan hangat dunia. Bahkan di Spanyol album ini menjadi debut di posisi puncak.
Versi Inggris dari Fijación Oral Vol. 1, Oral Fixation Vol. 2 dirilis akhir tahun 2005, walaupun lagunya disambut baik namun itu tak menjadikan lagu pada album ini mengisi posisi teratas.
Di Indonesia lagunya yang berjudul Timor dari album Oral Fixation Vol. 2 diganti judulnya menjadi It's Alright
Aji Saka vs Dewata Cengkar Tayang: 20-Jul-2011 09:30 WIB
Pertikaian yang berbuah pada pertempuran hidup mati antara Jin Islam bernama Arya kasumba melawan Jin Kafir yakni Bahureksa dialam Jomantara, telah membawa pengaruh besar dialam manusia. Berawal ketika Bahureksa ditengah pertarungannya meludah dengan penuh amarah dan tanpa sengaja air ludah itu jatuh keatas sehelai daun.Daun mana kemudian disantap lalu ditelan oleh seekor gagak raksasa yang tengah terbang dilangit lepas. Dan ketika pada akhirnya pertarungan Arya Kasumba melawan Bahureksa berujung pada kematian, cahaya kesaktian mereka sama-sama menitis. Cahaya kesaktian Bahureksa menitis pada sebutir telur yang tengah dierami sang gagak yang sebelumnya sempat menyantap ludah Bahureksa.
Dan ketika telur itu akhirnya menetas, yang lahir bukanlah bayi burung gagak melainkan bayi manusia bersosok raksasa. Yang oleh sang gagak bayi itu diberi nama Dewata Cengkar. Sedangkan cahaya kesaktian Arya Kasumba menitis pada seorang bayi manusia biasa yang oleh orangtuanya diberi nama Ajisaka.
Setelah mendapat ilham saat ia berdoa seusai sholat, sang ayah Randu Wesi kemudian menitipkan Ajisaka untuk dibimbing dan dibesarkan oleh Kyai Mandasia sebagai pemuda sakti mandraguna tetapi berahklaqulkarimah. Sangat berbeda halnya dengan Dewata Cengkar yang dibesarkan oleh sang gagak raksasa. Hidup, dan tumbuh dewasa dengan karakter dzalim, serta sangat suka memangsa bukan hanya hewan-hewan besar, tetapi juga manusia. Bahkan tanpa sepengetahuan Ajisaka, sang ayah menjadi salah satu korban kedzaliman Dewata Cengkar. Menyusul kemudian Dewi Parwati sang ibu tercinta.
Suatu hari Dewata Cengkar bertemu lalu jatuh cinta pada seorang gadis cantik bernama Cakrawati yang tak lain adalah putri tunggal Kyai Mandasia sekaligus juga kekasih Ajisaka. Namun sayang, cinta Dewata Cengkar bertepuk sebelah tangan. Hingga membuat Dewata Cengkar marah besar lalu nekad menculik Cakrawati dan disekap di sebuah goa tua.
Ajisaka yang tak tinggal diam atas semua kedzaliman dan kemunafikan yang telah dilakukan oleh Dewata Cengkar dan demi menyelamatkan sang kekasih tercinta, Ajisaka lantas mendatangi dan berhasil mengakali sekaligus memusnahkan Dewata Cengkar, sang angkaran murka.(gentabuana/indosiar.com/4nd)
Anugrah hidup&cinta
Tanyakan pada lelaki 64 tahun ini apa yang paling membuatnya senang, dan dia akan menjawab melayani konstituennya di Sumatra Barat. Selama 12 tahun terakhir, Azwir Dainy Tara mengabdikan hidupnya sebagai Anggota Dewan. Duduk berwibawa di samping tempat tidurnya di Gleneagles Hospital Singapura, lelaki ini tampak siap, ceria dan bersemangat untuk kembali bekerja.
Tapi nanti dulu, kata dokternya. Bagaimana pun Azwir baru tiga minggu lalu menjalani transplantasi hati untuk mengatasi penyakit hati yang mengancam jiwanya.
Ujian itu dimulai sekitar dua tahun yang lalu. Pekerjaan sebagai anggota dewan dan tingginya frekuensi perjalanan untuk keperluan partai bukan sesuatu yang baru bagi Azwir, tapi dia mulai merasakan betapa dia semakin lelah dan semakin sering jatuh sakit. Yang juga parah dia sering melewatkan waktu makan atau tidur untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Pada April 2007, fisik Azwir nyaris tidak lagi menyerupai sosoknya yang selama ini dikenal kokoh dan tegap. Dia lemah dan tampak letargi, tidak dapat makan atau tidur dengan baik, dan sering muntah. Akibatnya, berat badannya turun drastis. Hingga akhirnya sang anggota dewan ini tidak dapat lagi bekerja penuh dan harus pulang siang hari karena terlalu lelah untuk bekerja atau berkonsentrasi.
Dokter di Jakarta menemukan beberapa polip (pertumbuhan abnormal) dalam ususnya, yang kemudian diangkat. Tapi kelegaan itu tidak berlangsung lama. "Awalnya saya merasa sedikit lebih sehat, tetapi gejala itu kambuh lagi dan semakin parah. Saya sangat lemah dan nyaris pingsan beberapa kali," kenang Azwir, yang menikah dan dikaruniai 4 anak yang sudah dewasa, berusia antara 24 hingga 31.
Merasa ada yang tidak beres dengan hatinya, Azwir dirujuk ke seorang spesialis hati di Jakarta. Tapi tanpa peralatan dan fasilitas yang memadai, dokter ini tidak bisa mengidentifikasi masalah pokoknya. Maka Azwir disarankan ke rumah sakit Singapura untuk evaluasi yang lebih definitif terkait kondisinya.
Pada bulan Juli, Azwir menemui Dr K C Tan, Konsultan Bedah di Hepatobilier dan Transplantasi, pada Asian Centre for Liver Disease & Transplantation (ACLDT) yang berada di Gleneagles Hospital. Sebagai salah seorang dokter hati terkemuka, Dr Tan hingga saat ini telah melakukan sekitar 700 operasi transplantasi hati, dengan sekitar 150 di antaranya melibatkan donor hidup.
Salah satu anggota kunci dalam tim transplantasi hati yang sangat terlatih di ACLDT ini adalah Konsultan Hepatologi dan Gastroenterologi, Dr Desmond Wai. Dia mengatakan, "Pasien dengan sirosis hati dini tidak merasakan gejala apa pun. Tetapi saat penyakit itu kian parah, hati tidak akan mampu membersihkan darah dari racun, dan bila ini terjadi, racun akan masuk ke otak dan mempengaruhi tubuh."
Saat Azwir tiba, dia amat sangat letargi dan responsnya lambat. Ada pembengkakan di kakinya dan dia mengalami asites (akumulasi air di perut). Selain itu, kadar bilirubin dalam darahnya mencapai 113, jauh di atas kadar normal yakni di bawah 20. Bilirubin (zat kuning kecoklatan dalam empedu) dihasilkan ketika hati memecah sel-sel darah merah yang sudah tua. Dalam keadaan normal, bilirubin dikeluarkan dari tubuh melalui feses tetapi jika hati tidak berfungsi dengan baik, maka kelebihan bilirubin akan menyebabkan sakit kuning.
Dr Wai menerangkan, "Dari penilaian kami, jelas bahwa Azwir mengalami sirosis hati, yang disebabkan oleh hepatitis B stadium lanjut. Dari pengalaman dan statistik, kami tahu bahwa dengan kondisi seperti ini, hanya setengah pasien yang bisa hidup selama dua tahun. Dan selama dua tahun itu, kondisi mereka akan terus-menerus menurun. Mereka akan sering muntah darah, dan ada risiko infeksi."
Selain Dr Tan dan Dr Wai, tim transplantasi hati di ACLDT terdiri dari dua orang kardiolog, seorang psikiatris, spesialis penyakit menular, dokter ginjal dan intensifis khusus yang menangani perawatan pasien dengan penyakit kritis.
Pilihannya ada dua. Azwir bisa mengambil pendekatan paliatif dengan menggunakan obat untuk menghilangkan racun dan membersihkan cairan tubuhnya, dan vitamin untuk membantunya menjadi lebih sehat. Tetapi pilihan ini hanya menangani gejala dan tidak menyembuhkan hatinya. Alternatif satunya adalah transplantasi hati yang bisa memberi Azwir peluang lebih besar untuk menjalani hidup dengan normal.
Pengambilan suara keluarga mencapai keputusan bulat untuk transplantasi hati, dan putra bungsu Azwir, Dany Soeharto, 24 tahun, maju sebagai calon donor. Setelah mengatur masalah keuangan, Azwir, Dany dan beberapa anggota keluarga menuju Singapura. Tetapi ada masalah - Dany kelebihan berat badan.
Dr Wai menjelaskan, "Kami mendapati Danny memiliki penyakit lemak hati, sesuatu yang menyerang 10 sampai 20 persen populasi Asia karena kurang olahraga dan kebiasaan makan yang buruk. Kami menyarankan agar dia lebih dulu mengurangi lemak di hatinya dari 20 menjadi 5 persen, karena hati yang sangat berlemak tidak akan meregenerasi secepat seharusnya setelah transplantasi." Terdorong keinginan untuk membantu ayahnya, Dany menghabiskan tiga minggu berikutnya di gym dan berhasil mengurangi berat badannya lebih dari 10 kg, dan lemak hatinya turun hingga tingkat yang diperlukan.
Akhirnya, pada akhir September, Azwir menjalani operasi transplantasi hati selama delapan jam dengan lancar. Pemulihannya mengejutkan Dr Wai. Pada hari kedua, Azwir sudah bangun dan membaca koran di ICU. Dia bisa berjalan-jalan, dan dalam waktu seminggu lebih sedikit, dia sudah kuat untuk sembahyang dengan berdiri. "Saya merasa jauh lebih kuat dan siap sekarang dibanding beberapa bulan lalu. Tentu keluarga, khususnya cucu saya yang baru berumur enam bulan, menjadi pemacu saya untuk hidup dan sehat dengan cepat," aku Azwir tiga minggu setelah operasi.
Dia menambahkan, "Saya pernah ke rumah sakit di seluruh dunia, tapi di sini di Singapura, semua serba efisien. Rumah sakitnya bersih, perawatnya sangat baik dan dokternya sangat profesional dan transparan, mau bersusah-payah menjelaskan semuanya dengan rinci, termasuk risiko yang saya hadapi." Meski Azwir diharapkan tinggal di Singapura beberapa bulan lagi untuk perawatan pasca operasi dan pemantauan, dia sudah tidak sabar untuk pulang. Berkat anugerah cinta dan kehidupan, politisi ini akan memiliki hari-hari lagi untuk berkiprah sebagai anggota dewan.
Tapi nanti dulu, kata dokternya. Bagaimana pun Azwir baru tiga minggu lalu menjalani transplantasi hati untuk mengatasi penyakit hati yang mengancam jiwanya.
Ujian itu dimulai sekitar dua tahun yang lalu. Pekerjaan sebagai anggota dewan dan tingginya frekuensi perjalanan untuk keperluan partai bukan sesuatu yang baru bagi Azwir, tapi dia mulai merasakan betapa dia semakin lelah dan semakin sering jatuh sakit. Yang juga parah dia sering melewatkan waktu makan atau tidur untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Pada April 2007, fisik Azwir nyaris tidak lagi menyerupai sosoknya yang selama ini dikenal kokoh dan tegap. Dia lemah dan tampak letargi, tidak dapat makan atau tidur dengan baik, dan sering muntah. Akibatnya, berat badannya turun drastis. Hingga akhirnya sang anggota dewan ini tidak dapat lagi bekerja penuh dan harus pulang siang hari karena terlalu lelah untuk bekerja atau berkonsentrasi.
Dokter di Jakarta menemukan beberapa polip (pertumbuhan abnormal) dalam ususnya, yang kemudian diangkat. Tapi kelegaan itu tidak berlangsung lama. "Awalnya saya merasa sedikit lebih sehat, tetapi gejala itu kambuh lagi dan semakin parah. Saya sangat lemah dan nyaris pingsan beberapa kali," kenang Azwir, yang menikah dan dikaruniai 4 anak yang sudah dewasa, berusia antara 24 hingga 31.
Merasa ada yang tidak beres dengan hatinya, Azwir dirujuk ke seorang spesialis hati di Jakarta. Tapi tanpa peralatan dan fasilitas yang memadai, dokter ini tidak bisa mengidentifikasi masalah pokoknya. Maka Azwir disarankan ke rumah sakit Singapura untuk evaluasi yang lebih definitif terkait kondisinya.
Pada bulan Juli, Azwir menemui Dr K C Tan, Konsultan Bedah di Hepatobilier dan Transplantasi, pada Asian Centre for Liver Disease & Transplantation (ACLDT) yang berada di Gleneagles Hospital. Sebagai salah seorang dokter hati terkemuka, Dr Tan hingga saat ini telah melakukan sekitar 700 operasi transplantasi hati, dengan sekitar 150 di antaranya melibatkan donor hidup.
Salah satu anggota kunci dalam tim transplantasi hati yang sangat terlatih di ACLDT ini adalah Konsultan Hepatologi dan Gastroenterologi, Dr Desmond Wai. Dia mengatakan, "Pasien dengan sirosis hati dini tidak merasakan gejala apa pun. Tetapi saat penyakit itu kian parah, hati tidak akan mampu membersihkan darah dari racun, dan bila ini terjadi, racun akan masuk ke otak dan mempengaruhi tubuh."
Saat Azwir tiba, dia amat sangat letargi dan responsnya lambat. Ada pembengkakan di kakinya dan dia mengalami asites (akumulasi air di perut). Selain itu, kadar bilirubin dalam darahnya mencapai 113, jauh di atas kadar normal yakni di bawah 20. Bilirubin (zat kuning kecoklatan dalam empedu) dihasilkan ketika hati memecah sel-sel darah merah yang sudah tua. Dalam keadaan normal, bilirubin dikeluarkan dari tubuh melalui feses tetapi jika hati tidak berfungsi dengan baik, maka kelebihan bilirubin akan menyebabkan sakit kuning.
Dr Wai menerangkan, "Dari penilaian kami, jelas bahwa Azwir mengalami sirosis hati, yang disebabkan oleh hepatitis B stadium lanjut. Dari pengalaman dan statistik, kami tahu bahwa dengan kondisi seperti ini, hanya setengah pasien yang bisa hidup selama dua tahun. Dan selama dua tahun itu, kondisi mereka akan terus-menerus menurun. Mereka akan sering muntah darah, dan ada risiko infeksi."
Selain Dr Tan dan Dr Wai, tim transplantasi hati di ACLDT terdiri dari dua orang kardiolog, seorang psikiatris, spesialis penyakit menular, dokter ginjal dan intensifis khusus yang menangani perawatan pasien dengan penyakit kritis.
Pilihannya ada dua. Azwir bisa mengambil pendekatan paliatif dengan menggunakan obat untuk menghilangkan racun dan membersihkan cairan tubuhnya, dan vitamin untuk membantunya menjadi lebih sehat. Tetapi pilihan ini hanya menangani gejala dan tidak menyembuhkan hatinya. Alternatif satunya adalah transplantasi hati yang bisa memberi Azwir peluang lebih besar untuk menjalani hidup dengan normal.
Pengambilan suara keluarga mencapai keputusan bulat untuk transplantasi hati, dan putra bungsu Azwir, Dany Soeharto, 24 tahun, maju sebagai calon donor. Setelah mengatur masalah keuangan, Azwir, Dany dan beberapa anggota keluarga menuju Singapura. Tetapi ada masalah - Dany kelebihan berat badan.
Dr Wai menjelaskan, "Kami mendapati Danny memiliki penyakit lemak hati, sesuatu yang menyerang 10 sampai 20 persen populasi Asia karena kurang olahraga dan kebiasaan makan yang buruk. Kami menyarankan agar dia lebih dulu mengurangi lemak di hatinya dari 20 menjadi 5 persen, karena hati yang sangat berlemak tidak akan meregenerasi secepat seharusnya setelah transplantasi." Terdorong keinginan untuk membantu ayahnya, Dany menghabiskan tiga minggu berikutnya di gym dan berhasil mengurangi berat badannya lebih dari 10 kg, dan lemak hatinya turun hingga tingkat yang diperlukan.
Akhirnya, pada akhir September, Azwir menjalani operasi transplantasi hati selama delapan jam dengan lancar. Pemulihannya mengejutkan Dr Wai. Pada hari kedua, Azwir sudah bangun dan membaca koran di ICU. Dia bisa berjalan-jalan, dan dalam waktu seminggu lebih sedikit, dia sudah kuat untuk sembahyang dengan berdiri. "Saya merasa jauh lebih kuat dan siap sekarang dibanding beberapa bulan lalu. Tentu keluarga, khususnya cucu saya yang baru berumur enam bulan, menjadi pemacu saya untuk hidup dan sehat dengan cepat," aku Azwir tiga minggu setelah operasi.
Dia menambahkan, "Saya pernah ke rumah sakit di seluruh dunia, tapi di sini di Singapura, semua serba efisien. Rumah sakitnya bersih, perawatnya sangat baik dan dokternya sangat profesional dan transparan, mau bersusah-payah menjelaskan semuanya dengan rinci, termasuk risiko yang saya hadapi." Meski Azwir diharapkan tinggal di Singapura beberapa bulan lagi untuk perawatan pasca operasi dan pemantauan, dia sudah tidak sabar untuk pulang. Berkat anugerah cinta dan kehidupan, politisi ini akan memiliki hari-hari lagi untuk berkiprah sebagai anggota dewan.
Barang kebutuhan sehari-hari
Norwegia menawarkan beragam produk jadi dan barang keperluan sehari-hari yang terus mengalami perkembangan di pasar internasional. Kombinasi bahan alam dan kerajinan tradisional telah membuat Norwegia memiliki reputasi yang baik dalam hal kualitas yang dapat dipercaya. Sejumlah perusahaan skala kecil hingga menengah memproduksi beragam jenis produk, mulai dari furnitur dan makanan khusus hingga kerajinan dan peralatan untuk aktifitas luar ruangan.
Rata-rata perusahaan Norwegia memproduksi consumer goods dengan berfokus pada segmen pasar produk yang sama (niche market). Sektor ini mengalami pertumbuhan sangat signifikan, dengan serangkaian produk bermerek yang mulai populer di pasar dunia. Kesuksesan produk ini didasarkan pada kombinasi tradisi kerajinan tangan, penggunaan sumber daya alam seperti kayu, batu dan wool, serta metode produksi moderen, dilengkapi dengan strategi pemasaran. Disain moderen dan keahlian produksi disatukan untuk menghasilkan beragam jenis produk mulai dari furnitur, perlengkapan luar rumah, dan baju olah raga hingga perahu, cendera mata dan makanan khusus.
Industri furnitur Norwegia menonjol karena hasil akhir yang elegan. Kayu Norwegia dapat dibentuk menjadi furnitur yang ringan, kuat dengan disain Nordic. Furnitur Norwegia mengutamakan kenyamanan ergonomis untuk furnitur kantor, sofa dan kursi anak. Produksi ekspor utama termasuk kursi malas, sofa, tempat duduk untuk ruang auditorium dan furnitur untuk sektor kesehatan.
Industri manufaktur pakaian Norwegia mengkombinasikan kebutuhan akan pakaian hangat dengan disain yang modern, dan menghasilkan berbagai pilihan baju hangat dari wool, cardigan, jaket, topi, scarf dan sarung tangan yang populer.
Kegiatan luar ruangan seperti mendaki, memancing, berburu dan ski merupakan kegiatan nasional di Norwegia. Oleh karena itu produksi peralatan luar ruangan termasuk perlengkapan ski, seluncur, perlengkapan memancing, sepatu boot untuk mendaki, baju dalam hangat, kantung tidur, tenda, ransel dan pakaian tahan ai
Rata-rata perusahaan Norwegia memproduksi consumer goods dengan berfokus pada segmen pasar produk yang sama (niche market). Sektor ini mengalami pertumbuhan sangat signifikan, dengan serangkaian produk bermerek yang mulai populer di pasar dunia. Kesuksesan produk ini didasarkan pada kombinasi tradisi kerajinan tangan, penggunaan sumber daya alam seperti kayu, batu dan wool, serta metode produksi moderen, dilengkapi dengan strategi pemasaran. Disain moderen dan keahlian produksi disatukan untuk menghasilkan beragam jenis produk mulai dari furnitur, perlengkapan luar rumah, dan baju olah raga hingga perahu, cendera mata dan makanan khusus.
Industri furnitur Norwegia menonjol karena hasil akhir yang elegan. Kayu Norwegia dapat dibentuk menjadi furnitur yang ringan, kuat dengan disain Nordic. Furnitur Norwegia mengutamakan kenyamanan ergonomis untuk furnitur kantor, sofa dan kursi anak. Produksi ekspor utama termasuk kursi malas, sofa, tempat duduk untuk ruang auditorium dan furnitur untuk sektor kesehatan.
Industri manufaktur pakaian Norwegia mengkombinasikan kebutuhan akan pakaian hangat dengan disain yang modern, dan menghasilkan berbagai pilihan baju hangat dari wool, cardigan, jaket, topi, scarf dan sarung tangan yang populer.
Kegiatan luar ruangan seperti mendaki, memancing, berburu dan ski merupakan kegiatan nasional di Norwegia. Oleh karena itu produksi peralatan luar ruangan termasuk perlengkapan ski, seluncur, perlengkapan memancing, sepatu boot untuk mendaki, baju dalam hangat, kantung tidur, tenda, ransel dan pakaian tahan ai
Langganan:
Komentar (Atom)


